Redelong Jum’at 03 Oktober 2025 – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Mahkamah Syar’iyah (MS) Simpang Tiga Redelong. Pada Jumat, 03 Oktober 2025, lembaga peradilan ini berhasil meraih tiga penghargaan pada Triwulan III Tahun 2025. Tiga penghargaan yang diberikan oleh Ketua MS Aceh, Bapak Dr. H. Zulkifli Yus, M.H. ini menjadi bukti nyata komitmen MS Simpang Tiga Redelong dalam meningkatkan kinerja, transparansi, dan pelayanan kepada masyarakat.

Adapun penghargaan yang diraih yaitu Peringkat I Kategori Indeks Anti Persepsi Korupsi dengan nilai 4, sebuah pengakuan penting atas integritas dan komitmen aparatur dalam mewujudkan pelayanan peradilan yang bersih dan bebas dari praktik korupsi. Selain itu, MS Simpang Tiga Redelong juga berhasil memperoleh Peringkat II kategori Realisasi Anggaran DIPA 005.04 Badan Peradilan Agama, yang menunjukkan kemampuan manajemen keuangan yang efektif dan akuntabel.

Tak berhenti di situ, penghargaan ketiga yang diraih adalah Peringkat IV Kategori Pengirim Berita Terbanyak di Website Mahkamah Syar’iyah Aceh dengan nilai 36. Capaian ini menjadi bukti bahwa MS Simpang Tiga Redelong aktif dalam memberikan informasi yang transparan dan aktual kepada publik melalui media resmi lembaga peradilan.

Ketua MS Simpang Tiga Redelong, Bapak Ahmad Nazif Husainy, S.H., mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini. “Penghargaan ini bukan hanya sebuah prestasi, tetapi juga motivasi bagi seluruh aparatur untuk terus bekerja dengan penuh integritas, disiplin, dan semangat melayani masyarakat pencari keadilan. Kami akan terus menjaga kepercayaan ini dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan transparansi di semua bidang,” ujarnya.

Raihan tiga penghargaan ini menegaskan posisi MS Simpang Tiga Redelong sebagai salah satu lembaga peradilan yang tidak hanya berprestasi dalam aspek administratif dan keuangan, tetapi juga unggul dalam integritas serta keterbukaan informasi publik. Dengan capaian tersebut, MS Simpang Tiga Redelong diharapkan mampu terus memberikan pelayanan terbaik, menjaga kepercayaan masyarakat, dan menjadi role model bagi satuan kerja peradilan lainnya di lingkungan Mahkamah Syar’iyah Aceh. (Redaksi-MS.str)