Selasa, 17 September 2024
» Berita » Kado Milad Rosulallah: Indahnya Akhlak Nabi
Kado Milad Rosulallah: Indahnya Akhlak Nabi

Hikmah || www.ms-simpangtigaredelong.go.id

Oleh: Taufik Rahayu Syam, S.H.I, M.S.I. (Wakil Ketua MS Simpang Tiga Redelong)

Hari selasa ini (19/10/2021),  tepat tanggal 12 Rabiul awal 1443, tanggal tersebut mempunyai moment yang sangat berharga bagi kamuslimin di seluruh jagat, moment tersebut adalah kelahiran seorang pembawa ajaran agama Allah, agama Islam, peruntuh ajaran jahiliyah yang kelam hitam, penuntut dan petunjuk umat agar terhidar dari hal-hal yang haram yakni baginda nabi besar Muhammad saw.

Mari kita isi peringatan maulid Nabi Muhammad saw dengan kegiatan yang dapat menumbuhkan kecintaan kita kepada Rosulullah saw, kegiatan yang dapat membawa inspirasi dan menggerakan hati dan langkah kita untuk senantiasa meneladani segala tindak tanduk Rosulullah saw. Jangan sampai peringatan maulid Nabi, menjadi kering dari tujuan yang sebenarnya.

Salah satu cara kita untuk menghidupkan kecintaan kepada Rosulullah saw. Adalah dengan membaca shalawat. Bagaikan seorang pecinta yang sedang di mabuk asmara, nama kekasihnya akan terus terlantun dari bibirnya. Lantunan shalawat merupakan ekspresi cinta bagi orang yang mengaku cinta kepada Rousulullah saw.

Pepatah Arab mengatakan:

من  احب شيئا ففد كثر ذكره

“Orang yang sedang jatuh cinta, cenderung banyak menyebut kekasihnya”

 

Disamping itu, tentu saja banyak keutamaan bagi orang yang suka melantunkan sholwat kepada Rosulullah saw. Dalam sebuah hadis disebutkan:

من صلى على صلاة واحدة صلى الله عليه عشر صلوات, وحطت عنه عشر خطيات, ورفعت له درجات

Barang siapa yang mengucapkan sholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat di surga kelak. (HR. An-nasa’i)

Dalam hadis lain, Rosulullah bersabda:

من صلى علي كنت شفيعه يوم القيامة

“Barangsiapa yang bersholawat kepadaku, maka aku akan memberinya syafaat di hari kiamat” (HR. Ibnu Syahiin dalam Kitab Attarghib)

Sahabat sekalian,

Saat ini dikala era moderenisasi menghinggapi manusia, termasuk di dunia islam sendiri. Kadang-kadang kita lupa dengan tauladan Rosulullah saw. Bahkan anak-anak kita, generasi remaja kita tidak pernah tahu akan sosok mulia Rosulullah saw. Sering anak-anak ramaja kita saat ini, bahkan kita sendiri teriak histeris ketika bertemu dengan artis idolanya, sangat mengagumi penyanyi-penyanyi pujaannya. Tapi kita lupa, bahkan tak kenal sama sekali dengan sosok yang sangat sopan, santun,  cerdas, pemberani, penyayang, sehingga sangat pantas ketika seorang penulis biografi dari barat yang bernama Michael Hart,  menempatkan Rosulullah saw. diurutan pertama sebagai orang yang paling berpengaruh di dunia ini.

Berkaitan dengan teladan nabi ini, Allah swt telah berfirman dalam Al-Quran yang artinya:

“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (Qs. Al-Ahzab:21)

Pada zaman khalifah Umar Bin Khatab, seorang Yahudi datang menemui Umar. Yahudi berkata: ”ceritakan kepadaku akhlak rasul kalian.” Umar tidak sanggup memenuhi permintaannya. Dia menyuruh Yahudi itu menemui Bilal. Bilal pun tidak mampu menceritakannya. Akhirnya Yahudi itu sampai kepada Ali bin Abi Thalib, Yahudi berfikir: bukankah Ali telah mengenalnya sejak Ali masih kecil, bukankah Ali sering tidur bersama Rosulullah, bukankah Ali selalu menemani Rosul kemanpun beliau pergi ? Ali bertanya kepada yahudi itu, “lukiskan kindahan dunia ini, dan aku akan gambarkan kepada Anda tentang akhlak Nabi saw.”  Yahudi itu berkata: “ Tidak mudah bagiku untuk melukiskan keindahan dunia ini”. “ kemudian Ali menukas “engkau tidak  mampu melukiskan keindahan dunia. Padahal Allah telah menyaksikan betapa kecilnya dunia ketika berkata, Qul mataa’uddunya qalil  ( katakanlah: keindahan dunia itu kecil ( QS. 4:77 ) ). “lalu Bagaimana mungkin aku melukiskan akhlak Rosulullah saw. Padahal Allah bersaksi bahwa akhlaknya itu agung ( QS. 68:4).” Wainnaka lala khuluqin adzim…

Aisyah pun sebagai istri Rosul pernah ditanya tentang bagaimana akhlak Rosul. Aisyah mengatakan bahwa Akhlak Rosul itu adalah al-Qur’an. Kaana Khulquhul Qur’an. Melukiskan akhlak Rosulullah  dengan seluruh al-qur’an juga bukan pekerjaan mudah. Al-Qur’an adalah kalamullah. Seandainya semua samudra dijadikan tinta  dan semua pepohonan dijadikan pena, maka semuanya akan habis sebelum selesai menuliskan kalimah Allah . nabi saw adalah personifikasi al-Qur’an . nabi adalah al-Qur’an yang berjalan.

Sahabat sekalian,

Tahukah kita, yang membuat seseorang mulia di hadapan orang lain, barangkali bukan hanya karena pangkat dan jabatannya, bukan karena harta kekayaannya. Ketika kita mempunyai pemimpin yang galak, kasar, sombong barangkali kita hanya akan menghormatinya ketika berada di depannya, kita akan menghormatinya ketika dia sedang menjabat. Tapi ketika kita dibelakangnya, ketika atasan kita sudah pensiun, rasa muak dan benci akan mengeruguti hati kita. Bandingkan dengan pemimipn yang santun, ramah, bijaksana, peduli, kita barangkali akan tersanjung, bukan saja dia sebagai pimpinan kita, tapi karena akhlak mulia yang meluluhkan hati kita semua.

Begitu juga dengan Rosulullah yang mulia, merupakan sosok yang sangat santun terhadap semua orang.  Diceritakan dalam kitab hayatu-shahabah, Anas bin Malik pernah menjadi pembantu  Rosulullah saw. selama bertahun-tahun. Anas Bin Malik bercerita “aku menjadi pelayan Rosulullah saw. selama sepuluh tahun. Belum pernah rosul mengecamku, belum pernah memukulku satu pukulan pun, tidak pernah membentakku atau bermuka masam kepadaku. Bila aku malas melakukan apa yang diperintahkannya, rosul tidak memakiku..

Itulah sosok Rosulullah yang mulia, yang selalu memperlakukan pembantu-pembantunya secara manusiawi. Mereka harus makan-makanan yang sama dengan apa yang dimakan tuan mereka. Mereka tidak boleh dipermalukan atau dipanggil dengan panggilan yang tercela. Saking sifat kasih sayangnya Rosulullah, terhadap binatangpun beliau sangat iba. Rosulullah melarang memberi muatan yang terlalu berat kepada binatan-binatang pengangkut, ia menyuruh segerakan sembelihan, ia melarang mengadu hewan apa pun jenisnya dan ia melarang menjadikan setiap yang bernyawa sebagai bulan-bulanan untuk dipanah. Pada suatu waktu Aisyah mengendarai seekor unta. Karena menemui kesukaran lalu binatang itu ditarik-tarinya. Maka ia pun ditegur oleh Rosulullah yang mulia, “ Hendaklah engkau berlemah lembut”.Sungguh tepat apa yang dikatakan Robert. Boudli, seorang penulis Jerman, bahwa Muhamad saw. Itu adalah seorang yang pengasih kepada hewan, tak mungkin orang yang pengsih kepada hewan akan berlaku kejam terhadap menusia.

Rosulullah pun amat perhatian dengan orang-orang yang ada  disekelilingnya. Pada suatu hari, para sahabat menemukan Rosul Sedang memperbaiki sandal anak yatim dan pada hari lain, sedang menjahit pakaian kumal milik perempuan tua yang miskin. Rosul mengumpulkan sebagian sahabatnya yang miskin  disudut masjid-masjidnya. Beliau membagikan makanan sedikit yang dipunyainya untuk mereka., sehinga beliau sendiri tidak pernah makan kenyang.

Dalam kehidupan keluarga, Rosulullah merupakan sosok kepala rumah tangga yang bertanggung jawab dan romantis pula terhadap istri-istrinya. Rosulullah tidaklah selalu menyururuh istri-istrinya dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Aisyah menceritakan bahwa Rosulullah sering memperbaiki sandalnya sendiri, memperbaiki bajunya yang koyak atau mencuci pakaianya sendiri. Rosulullah pun adalah sosok suami yang romantis terhdap isri-istrinya. Betapa Aisyah selalu dipanggil dengan sebutan Humaira yang berarti pipi yang kemerah-merahan. Barangkali sebutan itu merupakan sebutan romantis yang diindonesia barangkali kata-kata sayang dari suami terhadap istrinya.

Tahukah kita, betapa Rosulullah adalah sosok yang rendah hati. Bila Rosul besalaman, beliau tidak pernah melepaskan tangannya lebih dahulu, sampai orang lain yang melepaskannya lebih dahulu. Bila bercakap-cakap dengan orang lain atau orang lain berbicara kepadanya. Rosulullah selau meperhatikannya dengan seksama. Rosulullah selalu menjaga perasaan orang lain.

Pernah seorang perempuan  tua bercerita kepada Rosulullah, dan rosulullah memperhatikan ceritanya tersebut. Walaupun perempuan tua itu sangat lama bercerita, beliau masih saja memperhatikan ceritanya tersebut. Sampai seorang sahabat menegur perempuan tua itu karena kasihan kepada nabi yang terpaku karena memperhatikan perempuan tua itu.

Rosulullah pun adalah sosok yang sangat gemar terhadap anak-anak. Beliau sering turut bermain dan turut bergembira bersama mereka. Ia memberi salam kepada anak-anak yang sedang bermain, dan membelai rambut kepala mereka dengan kasih sayang atau menciumnya. Rosulullah pun sering menciumi hasan dan Husein cucu kesayangannya dengan kasih sayang. Ketika ada sahabat yang berkata bahwa dia tidak pernah menciumi anaknya. Roslullah mengatakan kepadanya“kasih sayang telah dicabut dari hatimu”

Rosulullah pun sangat berlaku baik kepada orang-orang yang membencinya bahkan tidak pernah ada dendam dalam hati Rosulullah. Ketika Rasulullah meninggal dunia, beberapa hari kemudian Abu Bakar bertanya kepada salah seorang istri Rasulullah yang juga putri Abu Bakar yaitu Aisyah. “Wahai Putriku, amalan apa yang belum pernah aku perbuat sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah selama hidupnya?” Ummul Mukminin itu menjawab,”Semua amalan Rasulullah sudah Ayahanda lakukan semua. Rasulullah shalat, puasa, bersedekah dll. Itu semua sudah Ayahanda lakukan.” Abu Bakar lega mendengar keterangan putrinya. Namun tiba-tiba, Aisyah berkata lagi, “Ohhh, ternyata ada satu hal yang belum pernah Ayahanda lakukan. Setiap habis shubuh Rasulullah selalu pergi ke pasar menemui seorang Yahudi yang sudah lanjut usia dan buta, lalu memberikan makan kepadanya.” Mendengar kata-kata putrinya itu, Abu Bakar segera bergegas menuju pasar untuk menemui orang yang dimaksud. Setelah mencari kesana-kemari, ia menemukan orang tua yang lumpuh dan buta serta menengadahkan kedua tangannya. “Hai orang tua, saya datang untuk memberimu makan. Terimalah ini,” kata Abu Bakar. Orang tua itu tidak mau menerima tawaran baik Abu Bakar. “Kenapa Bapak tidak bersedia menerima? Bukankah biasanya Bapak menerima makanan yang diberikan oleh seseorang setiap pagi.” Orang tua itu menjawab, “Betul. Setiap hari ada orang yang memberiku makan. Tapi sudah beberapa hari ini, ia tidak datang.” Abu Bakar lalu menjelaskan bahwa kedatangannya untuk menggantikan orang yang dimaksud. Kemudian si yahudi berkata “Tapi, orang itu tidak sekedar membawa makanan untukku. Dia mengunyah makanan sampai lembut lalu disuapkan ke mulutku,”. Abu Bakar lalu mempraktekkan cara memberi makan kepada orang tua yang sudah tidak mempunyai gigi itu. Begitulah Abu bakar setiap pagi pergi ke pasar melakukan perbuatan yang sebelumnya dilakukan oleh Rasulullah. Suatu saat, Abu Bakar bertanya kepada orang Yahudi yang buta itu. “Jika Allah menakdirkan Bapak bisa melihat, apa yang pertama-tama akan Bapak lakukan?” Tanya Abu Bakar. “Akan aku bunuh Muhammad,” jawabnya. Di benaknya, Muhammad adalah orang yang jahat, suka berperang, suka membunuh orang, dan lain sebagainya yang mencerminkan sosok yang tidak baik. Abu Bakar lalu menjelaskan, “Ketahuilah, Pak. Orang yang selalu datang menemuimu setiap bakda shubuh, membawa makanan lalu mengunyah dan menyuapimu itu adalah Muhammad yang akan Kaubunuh.” Mendengar penjelasan Abu Bakar, orang tua itu bergetar badannya seolah-olah tak percaya. Ternyata Muhammad tak seburuk yang ia kira. Ternyata informasi yang ia terima tentang muhammad, tidak benar. Muhammad adalah sosok yang mempunyai kepribadian mulia. “kalau begitu, antarkan aku menemui Muhammad. Aku akan bersyahadat di hadapannya,” seru orang tua itu. Abu Bakar kemudian menerangkan bahwa Muhammad sudah pergi untuk selama-lamanya. Orang tua itu lantas bersyahadat di hadapan Abu Bakar.

Sahabat sekalian,

Itulah sosok mulia yang menyinari alam ini. Keberadaannya tidak lain untuk menyempurnakan akhlak. Betapa akhlaknya sangat dikagumi kawan maupun lawan. Dimana gerangan ada budi yang semulia ini ? Dimana gerangan ada hati yang sehalus dan seindah ini ?. Sampaikan shalawat dan salam kepadanya dan keluarganya. Tirulah segala akhlak yang dicontohkannya, sebagai bukti cintamu padanya. Karena beruntunglah orang-orang yang mencintai nabi, karena Rosulullah pernah mengatakan. “ Barang siapa yang mencintai aku, maka dia akan bersamaku di surga”.

Bagaimana jika nabi tahu bahwa perbuatan kita sering menyakiti perasaannya. Kemaksiatan, kesombongan, kemanafikan, kedurhakaan sering kita tampilkan di pentas perjalanan kehidupan kita. Bukankah itu perbuatan yang menyakiti nabi. Karena itu, mari kita peringati maulid nabi Muhamad saw. Dengan peringatan yang dapat meningkatkan kecintaan kita kepada sang nabi.  Bukti mencintai nabi adalah mengikuti ajaran-ajaran nabi Muhamad saw.

Happy Maulid Ya Rasulullah…Kami Rindu Padamu…

Terimakasih telah membaca Berita - Kado Milad Rosulallah: Indahnya Akhlak Nabi. Silahkan tinggalkan komentar, saran dan pesan Anda untuk kemajuan website MS Simpang Tiga Redelong. Terimakasih untuk dukungan dan partisipasi Anda.
Total Komentar    Belum Ada Komentar
  • Nama harus diisi, Email tidak akan disebarluaskan, Terimakasih.
  • Mohon untuk menggunakan ejaan yang benar / kata-kata yang mudah dimengerti

*